Ulie Summer Triangel

Sebuah Goresan Pena Hitam Biasa

Minggu, 30 Desember 2012

laporan kimia


Laporan Praktikum Kimia
XII IPA 6

Oleh :
Yuliana

SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH
2012/2013
        i.            Judul Kegitan
Penurunan Titik Beku Larutan

      ii.            Tujuan
Ø  Untuk mengetahui titik beku suatu larutan dan factor yang mempengaruhinya.

    iii.            Landasan Teori
Titik beku suatu cairan adalah suhu ketika tekanan uap cairan itu sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat. Dada pembekuan suatu larutan, yang mengalami pembekuan adalah hanya pelarutnya saja, sedangkan zat terlarut tidak ikut membeku.
Coba perhatikan ketika kita membuat teh manis kemudia disimpan dalam pembeku. Setelah membeku, minumlah es teh manis itu tanpa menghancurkan balok es yang terbentuk. Apa yang terasa? Apakah balok es itu manis?
Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.
Percobaan-percobaan juga menunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung kepada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Untuk larutan encer, penurunan titik beku sebanding dengan kemolalan larutan.
Untuk larutan elektrolit menggunakan rumus :
ΔTf = Kf ×m{1 + (n −1) α}
Keterangan:
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α = derajat ionisasi zat elektrolit
Tetapan penurunan titik beku molal adalah nilai penurunan titik beku jika konsentrasi larutan sebesar satu molal.
    iv.            Alat dan Bahan
-          Alat                       :
o   Tabung reaksi
o   Sendok
o   Pengaduk kaca
o   Gelas kimia 250 ml
o   Termometer

-          Bahan        :
o   Air suling
o   Butian Es
o   Urea (CO(NH2 )2) 1 M
o   Urea (CO(NH2 )2) 2 M
o   Garam dapur (NaCl) 1 M
o   Garam dapur (NaCl) 2 M

      v.            Langkah kerja
1)      Larutan-larutan di bawah ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi ± 2 cm:
Larutan 1 : urea 1M
Larutan 2 : urea 2 M
Larutan 3 : garam dapur 1 M
Larutan 4 : garam dapur 2 M
Larutan 5 : air
2)      Butiran-butiran es kecil dimasukkan ke dalam gelas kimia sampai kira-kira tiga perempatnya dan menambahkan 8 sendok makan garam dapur, kemudian diaduk (ini adalah campuran pendingin).
3)      Tabung-tabung tersebut dimasukkan ke dalam campuran pendingin, dan diaduk dengan pengaduk naik turun sampai air membeku seluruhnya.
4)      Tabung reaksi diangkat, kemudian pengaduk diganti dengan thermometer dan ukur suhu saat kesetimbangan cair dan es.

    vi.            Perhitungan
1.       Titik beku larutan Urea (CO(NH2 )2) 1 M
f = kf . m
      = 1,86 . 1
      = 1,86 oC

tf  = 0 – 1,86
    = - 1,86 oC
2.       Titik beku larutan Urea (CO(NH2 )2) 2 M
f = kf . m
      = 1,86 . 2
      = 3,72 oC

tf  = 0 – 3,72
    = - 3,72 oC

3.       Titik beku larutan NaCl 1 M
f = kf . m { 1 + ( n – 1)α}
      = 1,86 . 1 . 2
      = 3,72oC

tf  = 0 – 3,72
    = - 3,72oC

4.       Titik beku larutan NaCl 2 M
f = kf . m { 1 + ( n – 1)α}
      = 1,86 . 2 . 2
      = 7, 44oC

tf  = 0 – 7, 44
    = - 7, 44oC

  vii.            Hasil
No.
Zat Terlarut
Titik Beku (0C)
Penurunan Titik Beku (0C)
1
Urea (CO(NH2 )2) 1 M
-1
1
2
Urea (CO(NH2 )2) 2  M
-2
2
3
NaCl 1 M
-3
3
4
NaCl 2 M
-4
4
5
Air
0
0

viii.            Pembahasan
Larutan CO(NH2)2 1M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -1 °C. Suhu ini hampir sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -1,86 °C. Larutan CO(NH2)2 2M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -2 °C. Suhu ini kurang sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -3,72 °C. Larutan NaCl 1M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -3 °C. Suhu ini hampir sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -3,72 °C. Larutan NaCl 2M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -4 °C. Suhu ini kurang sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -7,44 °C.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada kemolalan yang sama, larutan elektrolit (NaCl) memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan non elektrolit {CO(NH2)2}. Hal ini dikarenakan, larutan elektrolit memiliki sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang lebih besar dari pada larutan non elektrolit pada konsentarsi yang sama. Selain itu, suatu zat elektrolit akan mengalami disosiasi (penguraian) menjadi ion-ion (anion kation) dalam larutan. Garam dapur (NaCl) merupakan zat elektrolit, dan di dalam larutan NaCl akan mengalami ionisasi menjadi Na+ dan Cl-. Sedangkan urea CO(NH2)2 merupakan zat non elektrolit yang dalam larutannya terdiri dari molekul-molekul urea dengan konsentrasi tetap. Oleh karena larutan elektrolit mengalami ionisasai, sehingga memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dari pada larutan non elektrolit, maka sifat koligatif NaCl berbeda dengan sifat koligatif CO(NH2)2. hal tersebut menandakan bahwa semakin besar kemolalan suatu larutan maka semakin rendah titik beku larutannya dan semakin besar penurunan titik bekunya. Diketahui juga bahwa air memiliki titik beku terbesar dari semua larutan. Ini dikarenakan sebagian partikel air dan sebagian partikel – partikel terlarut membentuk ikatan baru. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya

    ix.            Kesimpulan
1.      Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2.      Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
3.      Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4.      Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama
5.      Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion semakin bebas
6.      Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit
7.      Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit
8.      Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
9.      Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku.

      x.            Saran
1.      Agar lebih teliti dalam mengamati angka pada thermometer agar hasilnya lebih benar
2.      Sebaiknya dalam mengukur suhu menggunakan thermometer yang lebih objektif.

    xi.            Daftar Pustaka
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Aang%20Suhendar_060928_/Penurunan%20Titik%20beku.html
http://kimia-asyik.blogspot.com/2011/02/perbandingan-sifat-koligatif-larutan.html

0 komentar:

Posting Komentar