Laporan Praktikum Kimia
XII IPA 6
Oleh
:
Yuliana
SMA
NEGERI 1 KOTAGAJAH
2012/2013
i.
Judul Kegitan
Penurunan Titik Beku
Larutan
ii.
Tujuan
Ø Untuk
mengetahui titik beku suatu larutan dan factor yang mempengaruhinya.
iii.
Landasan Teori
Titik beku suatu cairan adalah suhu
ketika tekanan uap cairan itu sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat. Dada
pembekuan suatu larutan, yang mengalami pembekuan adalah hanya pelarutnya saja,
sedangkan zat terlarut tidak ikut membeku.
Coba perhatikan ketika kita membuat
teh manis kemudia disimpan dalam pembeku. Setelah membeku, minumlah es teh
manis itu tanpa menghancurkan balok es yang terbentuk. Apa yang terasa? Apakah
balok es itu manis?
Adanya zat terlarut mengakibatkan
suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih
rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik
beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku
larutan.
Percobaan-percobaan juga menunjukkan
bahwa penurunan titik beku tidak bergantung kepada jenis zat terlarut, tetapi
hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Untuk larutan encer, penurunan titik
beku sebanding dengan kemolalan larutan.
Untuk larutan elektrolit menggunakan rumus :
ΔTf = Kf ×m{1 + (n −1) α}
Keterangan:
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α = derajat ionisasi zat elektrolit
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α = derajat ionisasi zat elektrolit
Tetapan penurunan titik beku molal
adalah nilai penurunan titik beku jika konsentrasi larutan sebesar satu molal.
iv.
Alat dan Bahan
-
Alat :
o
Tabung reaksi
o
Sendok
o
Pengaduk kaca
o
Gelas kimia 250 ml
o
Termometer
-
Bahan :
o
Air suling
o
Butian Es
o
Urea (CO(NH2 )2) 1
M
o
Urea (CO(NH2 )2) 2
M
o
Garam dapur (NaCl) 1 M
o
Garam dapur (NaCl) 2 M
v.
Langkah kerja
1) Larutan-larutan
di bawah ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi ± 2 cm:
Larutan 1 : urea 1M
Larutan 2 : urea 2 M
Larutan 3 : garam dapur 1 M
Larutan 4 : garam dapur 2 M
Larutan 1 : urea 1M
Larutan 2 : urea 2 M
Larutan 3 : garam dapur 1 M
Larutan 4 : garam dapur 2 M
Larutan
5 : air
2) Butiran-butiran
es kecil dimasukkan ke dalam gelas kimia sampai kira-kira tiga perempatnya dan
menambahkan 8 sendok makan garam dapur, kemudian diaduk (ini adalah campuran
pendingin).
3) Tabung-tabung
tersebut dimasukkan ke dalam campuran pendingin, dan diaduk dengan pengaduk
naik turun sampai air membeku seluruhnya.
4) Tabung
reaksi diangkat, kemudian pengaduk diganti dengan thermometer dan ukur suhu
saat kesetimbangan cair dan es.
vi.
Perhitungan
1. Titik
beku larutan Urea (CO(NH2 )2) 1
M
f = kf . m
= 1,86 .
1
= 1,86 oC
tf
= 0 – 1,86
= - 1,86 oC
2. Titik
beku larutan Urea (CO(NH2 )2) 2
M
f = kf . m
= 1,86 . 2
= 3,72 oC
tf = 0 – 3,72
= - 3,72
oC
3. Titik
beku larutan NaCl 1 M
f = kf . m {
1 + ( n – 1)α}
= 1,86 . 1 . 2
= 3,72oC
tf = 0 – 3,72
= - 3,72oC
4. Titik
beku larutan NaCl 2 M
f = kf . m {
1 + ( n – 1)α}
= 1,86 . 2 . 2
= 7, 44oC
tf = 0 – 7, 44
= - 7,
44oC
vii.
Hasil
No.
|
Zat Terlarut
|
Titik Beku (0C)
|
Penurunan Titik Beku (0C)
|
1
|
Urea (CO(NH2 )2)
1 M
|
-1
|
1
|
2
|
Urea (CO(NH2 )2)
2 M
|
-2
|
2
|
3
|
NaCl 1 M
|
-3
|
3
|
4
|
NaCl 2 M
|
-4
|
4
|
5
|
Air
|
0
|
0
|
viii.
Pembahasan
Larutan CO(NH2)2 1M yang di masukkan kedalam gelas
kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -1 °C.
Suhu ini hampir sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -1,86
°C. Larutan CO(NH2)2 2M yang di masukkan kedalam
gelas kimia yang berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -2 °C.
Suhu ini kurang sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -3,72
°C. Larutan NaCl 1M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang
berisi es batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -3 °C. Suhu ini
hampir sesuai dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -3,72 °C.
Larutan NaCl 2M yang di masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es
batu dan garam setelah diukur suhunya adalah -4 °C. Suhu ini kurang sesuai
dengan hasil perhitungan titik beku larutan yaitu -7,44 °C.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada kemolalan yang sama, larutan
elektrolit (NaCl) memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan
larutan non elektrolit {CO(NH2)2}. Hal ini dikarenakan, larutan elektrolit
memiliki sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku yang lebih besar dari pada larutan non elektrolit pada konsentarsi
yang sama. Selain itu, suatu zat elektrolit akan mengalami disosiasi
(penguraian) menjadi ion-ion (anion kation) dalam larutan. Garam dapur (NaCl)
merupakan zat elektrolit, dan di dalam larutan NaCl akan mengalami ionisasi
menjadi Na+ dan Cl-. Sedangkan urea CO(NH2)2 merupakan zat non elektrolit yang dalam
larutannya terdiri dari molekul-molekul urea dengan konsentrasi tetap. Oleh
karena larutan elektrolit mengalami ionisasai, sehingga memiliki jumlah
partikel yang lebih banyak dari pada larutan non elektrolit, maka sifat
koligatif NaCl berbeda dengan sifat koligatif CO(NH2)2. hal tersebut menandakan
bahwa semakin besar kemolalan suatu larutan maka semakin rendah titik beku
larutannya dan semakin besar penurunan titik bekunya. Diketahui juga bahwa air
memiliki titik beku terbesar dari semua larutan. Ini dikarenakan sebagian
partikel air dan sebagian partikel – partikel terlarut membentuk ikatan baru.
Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan
konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya
ix.
Kesimpulan
1.
Makin
besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2.
Penurunan
titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
3.
Titik
beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4.
Titik
beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada
kemolalan yang sama
5.
Semakin
kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion semakin
bebas
6.
Untuk
konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih
banyak daripada larutan non elektrolit
7.
Larutan
elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non
elektrolit
8.
Semakin
tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
9.
Semakin
tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku.
x.
Saran
1. Agar
lebih teliti dalam mengamati angka pada thermometer agar hasilnya lebih benar
2. Sebaiknya
dalam mengukur suhu menggunakan thermometer yang lebih objektif.
xi.
Daftar Pustaka
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Aang%20Suhendar_060928_/Penurunan%20Titik%20beku.html
http://kimia-asyik.blogspot.com/2011/02/perbandingan-sifat-koligatif-larutan.html
0 komentar:
Posting Komentar